Wednesday, December 22, 2010

NIKMAT MANA YANGKITA DUSTA ? NIKMATMANA ?

Sebuah kisah nyata …. Nikmat Kesehatan
Kisah ini… bisa merubah hidup kita, merubah cara
berfikir kita serta orientasi hidup kita. Kisah yang
semakin menyadarkan kita betapa kita harus
bersyukur atas semua karunia dan nikmat-Nya
yang tak terhingga. Sekalipun kita berusaha
mengeja setiap nikmat-Nya, kita tak akan pernah
bisa. Tak akan pernah bisa. Allah hanya
membutuhkan syukur kita. Ya, setidaknya itu
sebagai bukti rasa terima kasih kita kepada-Nya.
Ini adalah kisah seorang lelaki dari Bahrain yang
bernama Ibrahim Nasser. Dia telah lumpuh
sepenuhnya sejak lahir dan hanya bisa
mengerakkan kepala dan jari-jemarinya.
Pernafasannya juga terpaksa menggunakan alat
bantuan pernafasan.
Ibrahim telah menanam keinginan untuk bertemu
dengan Sheik Nabeel Al-Wadi seorang ulama’ dari
Kuwait. Ayah Ibrahim telah memohon kepada
Syeikh Nabeel Al-Wadi agar dapat menunaikan
hajat anaknya Ibrahim untuk berjumpa
dengannya.
Ini gambar Syeikh Nabeel di Lapangan Terbang
dalam perjalanan untuk berjumpa dengan
Ibrahim.
Ibrahim tersangat gembira dapat berjumpa
dengan Sheikh Nabeel ketika beliau membuka
pintu biliknya. Kegembiraannya dapat
digambarkan pada raut wajahnya sehingga sukar
baginya untuk berkata-kata pada mulanya. Saat-
saat ketika Syeikh Nabeel masuk ke dalam bilik
Ibrahim
Dan ini adalah wajah kegembiraan Ibrahim bila
dapat berjumpa dengan Syeikh Nabeel.
Perhatikan alat pernafasan dileher Ibrahim…dia
tidak dapat bernafas secara normal.
Syeikh Nabeel mencium dahi Ibrahim
Ibrahim bersama-sama ayah, paman dan Syeikh
Nabeel
Syeikh Nabeel dan Ibrahim berbagi cerita tentang
dakwah melalui internet dan segala macam usaha
yang diperlukan olehnya. Mereka juga berbagi
cerita tentang perkara lain.
Semasa perbincangan mereka , Syeikh Nabeel
telah mempertanyakan satu pertanyaan yang
telah menyebabkan Ibrahim tidak dapat menahan
tangisan lantas berderai air mata. Ibrahim tidak
dapat menahan air mata yang mengalir apabila
mengenangkan pengalaman yang menyedihkan
Syeikh Nabil mengusapkan air mata Ibrahim
Apakah pertanyaan yang telah menyebabkan
Ibrahim tidak dapat menahan kesedihan sehingga
menangis sesenggukan ?
Syeikh Nabeel telah bertanya kepada beliau,
“Sekiranya Allah memberikan dia nikmat
kesehatan sehingga dia bisa berjalan,
apakah yang akan dilakukan olehnya ?”
Mendengar pertanyaan ini, Ibrahim telah
menangis sepuas-puasnya sehingga ayahnya,
pamannya dan kesemua orang di dalam bilik itu
termasuk juga fotografer juga menangis penuh
keharuan.
Dia menjawab, “Demi Allah jika saya bisa
berjalan maka saya akan menunaikan sholat
saya di masjid dengan penuh gembira dan
akan menggunakan segala nikmat
kesehatan untuk mendapat redha Allah. ”
Allahu Akbar ! Allahu Akbar !, Allah, maafkan atas
segala kekhilafan dan kesalahan serta kurang
bersyukurnya kami atas semua nikmat dan
kurnia-Mu.
“Ada dua nikmat yang manusia tertipu
dengannya; nikmat kesehatan dan waktu
luang.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Ibnu Majah, ad-
Darimi, Ahmad, al-Hakim, Baihaqi, Ibnu Abi
Syaibah, Thabrani).
Sumber : www.tebardakwah.com (copy-edit-
paste dan tambah)

No comments:

Post a Comment