Thursday, December 16, 2010

Rumah DISURGA

(Asyiah begitu menderita di dalam istana yang
penuh dengan orang-orang yang bermaksiat
sehingga dia menginginkan rumah di Surga)

Abdullah bin Abbas menceritakan, pada satu hari
Rasulullah saw. menjelaskan mengenai empat
garis di atas tanah, lalu Rasulullah saw. bertanya,
"Apakah engkau mengetahui garis ini garis apa ?"
Maka para Shahabat pun menjawab, "Engkau
lebih tahu wahai Rasulullah," maka Rasulullah
saw. pun berkata, "sesungguhnya ini
menggambarkan hanya ada empat wanita terbaik
di dunia ini."
Khadijah binti Khawalid, Fatimah binti
Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asyiah
binti Mazahim (istri Fir'aun).

Asyiah begitu lama menderita di bawah
cengkraman Fir'aun yang kejam. Bersuamikan
lelaki yang kejam tentu saja membuat siapapun
wanita menjadi sangat menderita, walaupun
kekejaman terhadap istri tidak digambarkan
dalam kisah para Shahabiyah, (walau ada
sebagian yang menceritakan bahwa akhirnya
Asyiah syahid karena dibunuh dengan cara
menariknya dengan empat ekor kuda dari segala
penjuru atas perintah Fir'aun yang kejam).

Namun selama dalam kekuasaan Fir'aun, sikap
kejamnya tidak ditunjukan pada Asyiah, bahkan
Asiah membujuk Fir'aun untuk menerima Musa
kecil dalam penjagaannya padahal ketika itu
sedang diberlakukan undang-undang baru yaitu
membunuh bayi lelaki di Mesir.

Namun kecintaan Fir'aun kepada Asyiah
membuatnya mampu untuk bukan hanya
membawanya namun juga memeliharanya, dan
tanpa disadari Firaun, seorang musuh utamanya
malah tinggal dalam rumahnya.

Penderitaan Asyiah yang bersuamikan berhala
membuatnya menjadi istri yang taat diam di
dalam rumah walaupun suaminya sangat kejam,
tidak ada sedikitpun keinginan baginya untuk
membalas kekejaman itu dengan memboikot,
membentak-bentak, marah-marah ataupun kabur
dari rumah, semua kekejaman yang dilakukan
suaminya di depan matanya tiada terkira dilalui
Asyiah dengan sabar, bertahun-tahun
terperangkap dalam istana yang dingin tidak ada
ketenangan dan keberkahan menyelimutinya.

Namun ditengah kepediahan Asyiah bersuamikan
Fir'aun, Islam dan taqarrubilalallah-nya begitu
membuatnya menjadi sosok tegar seorang
wanita yang sangat beriman, sampai akhirnya
tiada yang diminta kecuali satu, “Ya Allah,
bangunkan aku rumah di Surga”.

Subhanallah permintaannya terlihat sangat
sederhana namun begitu dalam dan penuh
makna yaitu rumah di Surga, karena rumah di
dunia rasanya sudah seperti di Neraka, dan
wajarlah bila kesabaran dan kekuatan untuk
memeluk erat Islam ditengah kekejaman Fir'aun
menjadikan Asyiah sebagai salah satu wanita
yang hidup di bukan era Rasulullah saw. Namun
diakui sebagai salah satu wanita unggul selain Siti
Maryam, Khadijah dan Fatimah.

Sanggupkah kita meniru Asyiah tetap taat kepada
Allah dan tidak meninggalkan suami kita walau
suami kita sekejam Fir ’aun.

Masya Allah, masih
banyak yang harus kita pelajari dari para wanita
mulia pendahulu kita.

Wallahuallam.

No comments:

Post a Comment